Testing Implementasi Sistem

Pertemuan 2

Obyektifitas Testing :
- Meningkatkan kepercayaan bahwa sistem dapat digunakan dengan tingkat resiko yang dapat diterima.
- Menyediakan informasi yang dapat mencegah terulangnya error yang pernah terjadi.
- Menyediakan informasi yang dapat membantu untuk mendeteksi error secara dini.
- Mencari error dan kelemahan atau keterbatasan sistem.
- Mencari sejauh mana kemampuan dari sebuah sistem (benchmark).
- Menyediakan informasi untuk kualitas dari produk software.

Misi dari tim testing :
- Misi dari tim testing tidak hanya untuk melakukan testing, tetapi juga untuk membantu meminimalkan resiko kegagalan proyek.
- Tester tidak melakukan pembenahan atau pembedahan kode, tidak mempermalukan atau melakukan komplain pada suatu individu atau tim. Tetapi hanya memberikan informasi tentang apa yang terjadi dengan sistem yang ditesting.
- Tester adalah individu yang memberikan hasil pengukuran dari kualitas produk.

Tester harus memahami beberapa hal, yaitu :
- Software Quality
- Cara komunikasi (dengan template tertentu).



RAD = Rapid Application Development

Psikologi Testing :
Pengembangan dilakukan secara konstruktif, tapi testing adalah bersifat destruktif. Dapat dikatakan bahwa pengembang bertugas untuk membangun, sedangkan tester justru berusaha untuk menghancurkan.

Prinsip Testing :
- Testing yang komplit adalah tidak mungkin.
- Testing merupakan pekerjaan yang kreatif dan sulit.
- Alasan yang penting diadakannya testing adalah untuk mencegah terjadinya error.
- Testing berbasis pada resiko.
- Tesing adalah hal yang harus direncanakan.
- Testing membutuhkan independensi.

Kunci yang mempengaruhi kinerja dari testing :
- Wawasan tiap individu dan kreatifitas.
- Pengalaman dalam melakukan testing.
- Usaha dan SDM yang dipakai dalam melakukan testing.
- Pengetahuan terhadap aplikasi yang ditesting.
- Metodologi testing.

0 Comments:

Post a Comment



Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda